5 Surga Bawah Laut Indonesia

SEBAGAI negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sudah terkenal dengan kecantikan bawah lautnya yang disebut-sebut bagaikan surga. Pesona bawah laut ini dapat disaksikan mulai dari Sabang sampai Merauke, dengan keindahannya yang beragam.

Simak ulasannya berikut ini, seperti disitat dari buku The Wonders of Diving in Indonesia:


Pulau Weh, Nanggroe Aceh Darussalam












Kecantikan alam bawah laut Indonesia bahkan sudah terlihat mulai dari titik nol kilometer, tepatnya di Pulau Weh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Pulau Sabang atau Weh yang terletak di ujung paling utara Pulau Sumatera memiliki luas 156,3 km, dikelilingi pegunungan dan pantainya yang indah.

Pulau Weh merupakan bagian dari Provinsi NAD dengan jumlah penduduk kurang dari 50.000 jiwa. Saat terjadi gempa dan tsunami 2004 lalu, Pulau Weh yang dekat dengan pusat gempa, justru tidak terlalu terpengaruh.

Keanekaragaman terumbu karang di Pulau Weh memang tidak terlalu banyak, tidak seperti tempat lainnya di Indonesia. Namun, keanekaragaman spesies ikannya sangat besar. Salah satunya adalah spesies hiu bermulut besar.

Pada 13 Maret 2004, spesimen langka dan tidak biasa dari spesies hiu bermulut besar terdampar di Pantai Gapang. Hiu bermulut besar memiliki mulut yang khas, hidung yang sangat pendek dan lebar.

Krakatau












Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada 26-27 Agustus 1883.

Sirnanya gunung berapi legendaris ini meninggalkan jejak, yaitu Pulau Rakata dan Pulau Anak Krakatau. Di sekitar pulau ini, terdapat situs selam yang menarik, salah satunya Lagoon Cabe.

Lagoon Cabe berada di dekat Pulau Rakata, tidak jauh dari Pulau Anak Krakatau. Kabarnya, nama Lagoon Cabe berasal dari nama Labuhan Cabe yang berada Pulau Rakata. Namun, lama kelamaan pengucapannya berubah menjadi Lagoon Cabe.

Situs selam ini menawarkan pengalaman selam yang menyenangkan, dengan lereng terumbu karang yang menantang. Kedalaman lautnya cukup dangkal, hanya 25 meter namun arus ombaknya tidak dapat ditebak.

Lumba-lumba dan penyu hijau sering terlihat di situs selam ini. Terkadang, Anda dapat melihat gelembung keluar dari dasar laut, yang dulunya merupakan inti Gunung Krakatau sebelum meletus.

Pulau Menjangan, Bali












Ingin menikmati pemandangan bawah laut, selayaknya Anda meluncur ke kawasan Taman Nasional Bali Barat. Di sana terdapat destinasi indah bernama Pulau Menjangan.

Pulau ini memiliki keindahan bawah laut menakjubkan yang saat ini menjadi kunjungan utama para turis, terutama para penyelam yang datang ke Bali. Keindahan panorama bawah laut Pulau Menjangan merupakan salah satu yang terindah di dunia.

Karang-karangnya tersusun menyerupai terasering dan menempel di dinding hingga kedalaman 50 meter. Ada karang biru, karang meja, dan berbagai jenis karang lain yang dilindungi pemerintah. Keindahan panorama bawah laut di kawasan ini tak kalah dibanding panorama bawah laut di Karibia.

Selain memiliki keindahan bawah laut, pemandangan darat termasuk pantai, tak kalah indah serta mempunyai budaya masyarakatnya unik. Perairan Menjangan sangat cocok untuk menjadi tempat menyelam maupun snorkeling melintasi karang-karang yang tak terlalu dalam. Jenis air laut di kawasan pulau ini mendukung untuk pandangan jarak jauh.

Dalam kondisi prima, jarak pandangnya bisa mencapai 50 meter. Banyak lokasi penyelaman menarik yang tersebar di sekeliling pulau ini, salah satunya Anker Wreck.

Di lokasi tersebut, Anda akan menemukan bangkai kapal yang karam sekira 150 tahun lalu. Di dalam kapal, Anda akan menemukan artefak-artefak, namun perlu dicatat bahwa penyelam tidak diizinkan membawa pulang benda-benda tua tersebut.

Di Pulau Menjangan juga banyak goa-goa karang yang merupakan rumah bagi berbagai binatang khas karang. Anda bisa menemukan sejumlah binatang unik, seperti belut raksasa, clown fish, scorpion fish, serta kuda laut. Bahkan bila beruntung, Anda juga bisa menemukan kura-kura laut serta hiu karang.

Untuk menuju Pulau Menjangan, Anda hanya membutuhkan waktu sekira 30 menit untuk menyeberang dengan menyewa peruhu cepat dari Pantai Lovina.


Alor, Nusa tenggara Timur














Wilayah timur Indonesia memang terkenal dengan kecantikan alamnya. Tak hanya Raja Ampat, surga bawah laut Indonesia juga ada di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.

Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar). Pulau Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan.

Di bawah laut sekitar Alor setidaknya ada lebih dari 50 titik menyelam yang tersebar hingga Pulau Pantar. Lokasi menyelam di Alor telah dikunjungi oleh banyak penyelam dari berbagai negara, seperti Amerika, Australia, Austria, Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara di Asia. Dari sekian banyak titik meyelam, 20 di antaranya berkualitas prima dan termasuk terbaik di dunia.

Tidak hanya itu, Alor juga menyimpan daya tarik budaya dan sejarah yang kaya di atas lautnya. Salah satu keunikan pulau ini adalah ditemukannya banyak moko. Padahal, sejak awal masyarakat Alor tidak pernah memproduksi moko karena merupakan budaya Dongson di Vietnam Utara.

Anda dapat mengunjungi Museum 1.000 Moko untuk melihat lansung kekayaan budaya Alor, termasuk tenunan indah dengan beragam warna dan corak. Tenunan khas Alor (kawate) bahkan sudah melanglangbuana hingga ke Jepang.

Pulau Bintan, Kepulauan Riau















Pulau Bintan terletak di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), di mana terdapat Kota Tanjung Pinang, Ibu Kota Provinsi Kepri. Bintan adalah pulau terbesar di Kepri, yang terdiri dari hampir 3.000 pulau besar dan kecil, terbentang di seberang Singapura dan Johor Baru, Malaysia.

Secara geografis, Pulau Bintan terletak di semenanjung selatan Malaysia, tepatnya di mulut Selat Malaka, Kepri. Pada abad ke-1 Masehi, Pulau Bintan merupakan tempat favorit bagi kapal dagang India dan China. Karena itulah, menyelam di perairan ini disebut sebagai petualangan.

Karena letaknya di jalur dagang, perairan di Selat Malaka dekat Bintan ini kerap menjadi sasaran para perompak atau bajak laut. Selama masa pendudukan Belanda, banyak kapal pedagang yang diserang oleh perompak dan tenggelam di perairan ini. Karena itulah, alam bawah laut Pulau Bintan tidak hanya kaya terumbu karang, juga kapal-kapal perdagangan yang tenggelam akibat serangan perompak.

Kejernihan air di Pulau Bintan cukup terbatas, mencapai 8 meter saja. Namun, bukan berarti perairan ini tidak menarik dikunjungi.

SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogroll

    About